~Franciskus Tegar Adhi Dharma/131004908~
Perkembangan teknologi pada jaman
sekarang mempunyai pengaruh yang besar dalam kehidupan masyarakat. Terutama di
bidang teknologi informasi, baik dari perangkat keras ataupun perangkat
lunaknya. Perkembangan teknologi informasi yang luar biasa terasa dalam
perkembangan komputer. Yang pada awalnya penggunaanya hanya terbatas di atas
meja saja atau sering disebut komputer desktop (komputer duduk). Kemudian
seiring berkembangnya pola pikir manusia, munculah laptop yang dapat dipindah-pindah
ke tempat lain.
Dengan
hadirnya laptop, menjadikan barang ini sebagai kebutuhan utama bagi masyarakat
dalam keseharianya, terutama para mahasiswa. Dengan ini meningkat pula
permintaan pasar pada produksi laptop. Penjualan laptop di Indonesia terus
meningkat dari waktu ke waktu. International Data Corporation (IDC),
sebuah perusahaan global asal Amerika yang bergerak di bidang riset pasar dan
analisis khusus dalam hal teknologi informasi, telekomunikasi, dan teknologi
konsumen, mengatakan bahwa pasar laptop di Indonesia akan menjadi yang terbesar
se Asia Tenggara. Bahkan, situs Marketeers juga memprediksikan
bahwasanya hingga tahun 2015, penjualan laptop di Indonesia per tahun
diperkiran bisa mencapai 5,3 juta unit (Iqbal; 2014).
Bertambahnya
jumlah permintaan terhadap laptop, maka bertambah pula tingkat produksi laptop.
Tingginya permintaan terhadap laptop membuat banyaknya merk-merk laptop
bermunculan, dan persaingan antar produk merk laptop kian marak. Dengan
banyaknya merk laptop tersebut, para konsumen mencoba memutuskan merk laptop
apa yang akan ia beli. Pada tahap ini keputusan para konsumen tidak bisa
dipungkiri dapat terpengaruh oleh factor-faktor lain di luar individu atau
konsumen. Menurut Basu Swasta dan Hani Handoko (Dalam Prayatna), perilaku
konsumen dapat diartikan sebagai kegiatan-kegiatan individu yang secara
langsung terlibat dalam mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa, termasuk
di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan
kegiatan-kegiatan tersebut.
Kotler
dan Armstrong (2008) menyatakan bahwa, factor-faktor yang mempengaruhi
pembelian adalah factor budaya, sosial, pribadi dan psikologis. Namun dalam
penelitian ini akan lebih memfokuskan pada faktor sosial, karena konsumen dalam
membeli sesuatu barang sebagian besar terpengaruh oleh lingkungan sosial yaitu
pergaulanya, yang mengelilingi konsumen.
Perilaku konsumen merupakan
bidang ilmu yang mempelajari cara suatu individu, kelompok dan organisasi dalam
memilih, membeli, memakai serta memanfaatkan barang dan jasa, gagasan, atau
pengalaman dalam rangka memuaskan kebutuhan dan hasrat mereka (Kotler &
Keller,2009).Setiadi (dalam Achmad, 2012) menyatakan bahwa perilaku konsumen
adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan
menghabiskan produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan
menyusuli tindakan ini. Perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh empat
faktor yaitu faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologis. Dan faktor budaya
memiliki pengaruh yang paling luas.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi Perilaku Konsumen
Keputusan pembelian
suatu barang sangat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan, sosial, dan pribadi.
Sebagian besar adalah faktor-faktor yang tidak dapat dikendalikan oleh pemasar. Kebudayaan
merupakan faktor penentu yang paling dasar dari keinginan dan perilaku
seseorang. Bila makhluk – makhluk lainnya bertindak berdasarkan naluri, maka
perilaku manusia umumnya dipelajari. Seorang anak yang sedang tumbuh mendapat
seperangkat nilai persepsi, preferensi dan perilaku melalui suatu proses
sosialisasi yang melibatkan keluarga dan lembaga – lembaga sosial penting
lainnya (Kottler dan Keller,2007).
Selain faktor budaya,
perilaku konsumen dipengaruhi oleh faktor – faktor sosial seperti kelompok
acuan atau referensi, keluarga serta peran dan status sosial (Kotler dan Keller
dalam Achmad2012). Kelompok acuan seseorang terdiri dari semua kelompok yang
memiliki pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku
orang tersebut. Kelompok yang memiliki pengaruh langsung terhadap seseorang
disebut kelompok keanggotaan. Beberapa kelompok keanggotaan merupakan kelompok
primer, seperti keluarga, teman, tetangga, rekan kerja, yang berinteraksi
dengan seseorang secara terus – menerus dan informal. Orang juga menjadi
anggota kelompok sekunder seperti kelompok keagamaan, profesi, dan asosiasi
perdagangan, yang cenderung lebih formal dan membutuhkan interaksi yang tidak
begitu rutin.
Setiap manusia dalam
kehidupan sehari – harinya selalu bersosialisasi atau berhubungan dengan orang
lain. Baik secara langsung maupun tidak langsung. Interaksi yang terjadi secara
terus menerus dapat mempengaruhi perilaku pembeliannnya. Hasil penelitian
menurut Syah (2008) dalam “Pengaruh Faktor Psikologi dan Faktor Sosial terhadap
Keputusan Pembelian Komputer di Lingkungan Mahasiswa (studi kasus pada
mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya Malang)” menunjukkan bahwa
faktor sosial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.
Untuk mendapatkan kedalaman data yang kemudian akan digunakan dalam kesimpulan, maka dibawah ini adalah pertanyaan - pertanyaan yang akan diajukan kepada responden.
Dimensi
|
Pertanyaan
|
Sense
|
Apa yang Anda lihat atau rasakan saat
membeli laptop yang bermerk?
Bagaimana anda memutuskan merk laptop
yang anda beli?
|
Feel
|
Apa yang Anda rasakan ketika telah
memutuskan suatu merk laptop yang anda beli?
|
Think
|
Dari mana anda mengetahui tentang
laptop tersebut?
Apakah anda pernah bertanya kepada
teman anda tentang laptop merk mana yang harus anda beli?
Bagaimana tanggapan anda jika teman
anda memberikan solusi atau saran tentang merk laptop apa yang harus dibeli?
|
Act
|
Siapa yang anda ajak untuk menemani
anda untuk membli laptop, dan kenapa alsannya?
Bagaimana peran orang yang anda ajak
untuk menemani anda dalam pembelian laptop?
|
Relate
|
Bagaimana tangggapan teman anda jika
anda telah membeli sebuah laptop baru?
Apakah merk laptop anda sama dengan
orang yang memberi saran kepada anda, kalau tidak tolong jelaskan?
Pengaruh apa yang anda alami setelah
membeli laptop baru tersebut?
Apakah anda sering melihat teman anda
dalam pergaulan keseharian anda menggunakan merk laptop yang sama?
|
Pembahasan
Responden yang
digunakan dalam penelitian ini adalah seorang mahasiswa yang mempunyai
intensitas dalam penggunaan laptop yang tinggi. Bukan hanya si responden lingkungan
keseharian responden juga mempunyai intensitas penggunaan laptop yang cukup
tinggi. Saat diwawancara si responden menggunakan laptop yang bermerk Toshiba,
karna si responden adalah salah satu teman dari peneliti jadi pada saat itu
juga langsung ditanyai mengapa menggunakan merk itu. Si responden menjawab
dengan alasan karena merk ini bisa awet atau tahan lama. Responden mengatakan
bahwa, dia mendapatkan refrensi dari teman teman perkuliahan, dan teman teman
yang jauh lebih mengerti dibandingakan dengan responden sendiri.
Kemudian
peneliti mencoba bertanya lagi, bagaimana proses anda dalam pengambilan keputusan
dalam pembelian merk Toshiba. Responden kemudian bercerita bahwa, pada awal ia
masuk perkuliahan dia tidak mempunyai laptop. Karena tuntutan tugas dan
berbagai macam lainya termasuk karena sedikit ada rasa gengsi yang timbul saat
pengerjaan tugas kelompok si responden sendiri yang hanya tidak mempunyai
laptop. Dari situlah muncul suatu keinginan untuk membeli laptop. Pertama tama
responden bertanya kepada teman kostnya tentang merk apa yang bagus dan cocok
untuk mahasiswa yang mempunyai tugas. Teman kost responden adalah seorang pengguna
laptop acer, teman dari responden tersebut menuturkan bahwa merk laptop Merk
Acer mudah rusak dan mudah panas, sehingga harus sring di servis. Teman dari
responden tersebut menyarankan laptop yang mempunyai bahan rangka yang tidak
mudah panas dan terlihat kokoh. Teman saya lebih menyarankan kepada merk Toshiba
yang mempunyai rangka body yang kuat dan tidak mudaha panas.
Dari
pernyataan temannya, responden kemudian berpikir tentang laptop yang ia punya
nantinya akan digunakan untuk apa saja. Responden berpikir ia hanya
mementingkan tugas kuliah yang dapat diselesaikan dengan cepat dengan adanya
laptop, dan kebutuhan lainya yang mungkin tidak terlalu penting dibandingkan
menyelesaikan tugas kuliah. Dan laptop yang akan ia beli diperkirakan oleh
responden tidak membutuhkan kemampuan sebuah laptop yang tidak terlalu canggih.
Pencarian
informasi yang dilakukan responden juga berasal dari media internet, namun
pencarian informasi lewat media internet, dirasa oleh responden kurang terasa
dalam pengambilan keputusan pembelian merk laptop. Karna dirasa kurang maka
responden mencoba bertanya lebih lanjut kepada teman-teman perkuliahan. Dalam
teman-teman perkuliahan tersebuta mayoritas menggunakan laptop yang ber merk
Toshiba. Responden mencoba bertanya kepada teman-teman tersebut dan jawaban
yang ia dapatkan hampir sama dengan apa yang dikatakan oleh teman kostnya
tersebut.
Namun
pencarian informasi tentang merk laptop yang sesuai dengan responden belum
berhenti, ia mencoba bertanta kembali kepada teman si responden yang mengethaui
tentang teknologi yang lebih dari si responden, dan ditambah lagi teman dari si
responden tersebut mengambil jurusan perkuliahan Teknologi Informasi. Dalam
perbincanganya, responden lagi lagi diberi saran untuk memilih merk Toshiba
sebagai pilihan merk laptop, dengan alasan karna cocok dengan penggunaan yang
akan dilakukan si responden. Kemudian pada saat itu, responden memutuskan untuk
membeli laptop yang ber merk Toshiba.
Dalam
pembelianya si responden mengajak teman yang berkuliah di jurusan Teknologi Infomasi tersebut untuk menemani
dalam pembelian laptop. Pada saat di toko, responden meminta model mana yang
koranya cocok dan mempunyai rangka yang kuat serta awet. Laptopun sudah di
beli, setelah selang beberapa bulan kemudian si responden di minta oleh
temannyan yang lain dalam pemberian saran laptop yang awet dan tidak mudah
rusak.
Kesimpulan
Dari
data di atas, menunjukan bahwa keputusan dalam pembelian merk laptop sangatlah
dipengaruhi oleh teman sepergaulan, karna dapat dijadikan tempat refrensi
informasi. Ini terbukti dari bagaimana proses pengambilan keputusan yang
dilakukan oleh si responden. Dari pernyataan ini terbukti bahwa pegambilan
keputusan konsumen dalam membeli sesuatu dipengaruhi oleh lingkungan
pergaulanya atau bisa dikatakan lingkungan sosial yang berada di sekitar
konsumen.
Daftar pustaka
Iqbal,
M, 2014. “Perilaku Pembelian Laptop”.
Universita Brawijaya Malang.
Prayatna,
N. U., 2013 “Faktor-faktor yang
dipertimbangkan konsumen dalam keputusan pembelian
laptop merek Acer di kota Denpasar”. Universitas Udayana, Bali, 2013.
Kotler,
Philip dan Gary Armstrong. 2008a. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jilid 1.
Edisi Keduabelas. Jakarta:
Erlangga.
Kotler,
Philip dan Kevin Lane Keller. 2007. Marketing. Prentice Hall. USA
Achmad,
Andy. 2012. Analisis Pengaruh Faktor
Budaya, Sosial, Pribadi, dan Psikologis Terhadap
keputusan pembelian Semen di Semarang. Universitas Diponegoro. Semarang.
Salim
dan Catherine , “PENGARUH CUSTOMER
EXPERIENCE DAN KEPERCAYAAN TERHADAP
KEPUASAN KONSUMEN DI TX TRAVEL KLAMPIS”, Jurusan Manajemen Perhotelan, Universitas Kristen Petra,
Surabaya