Senin, 20 April 2015

Pengambilan Keputusan Pembelian Merk Laptop Dipengaruhi Oleh Lingkungan Sosialnya



           
 ~Franciskus Tegar Adhi Dharma/131004908~


            Perkembangan teknologi pada jaman sekarang mempunyai pengaruh yang besar dalam kehidupan masyarakat. Terutama di bidang teknologi informasi, baik dari perangkat keras ataupun perangkat lunaknya. Perkembangan teknologi informasi yang luar biasa terasa dalam perkembangan komputer. Yang pada awalnya penggunaanya hanya terbatas di atas meja saja atau sering disebut komputer desktop (komputer duduk). Kemudian seiring berkembangnya pola pikir manusia, munculah laptop yang dapat dipindah-pindah ke tempat lain.
            Dengan hadirnya laptop, menjadikan barang ini sebagai kebutuhan utama bagi masyarakat dalam keseharianya, terutama para mahasiswa. Dengan ini meningkat pula permintaan pasar pada produksi laptop. Penjualan laptop di Indonesia terus meningkat dari waktu ke waktu. International Data Corporation (IDC), sebuah perusahaan global asal Amerika yang bergerak di bidang riset pasar dan analisis khusus dalam hal teknologi informasi, telekomunikasi, dan teknologi konsumen, mengatakan bahwa pasar laptop di Indonesia akan menjadi yang terbesar se Asia Tenggara. Bahkan, situs Marketeers juga memprediksikan bahwasanya hingga tahun 2015, penjualan laptop di Indonesia per tahun diperkiran bisa mencapai 5,3 juta unit (Iqbal; 2014).
            Bertambahnya jumlah permintaan terhadap laptop, maka bertambah pula tingkat produksi laptop. Tingginya permintaan terhadap laptop membuat banyaknya merk-merk laptop bermunculan, dan persaingan antar produk merk laptop kian marak. Dengan banyaknya merk laptop tersebut, para konsumen mencoba memutuskan merk laptop apa yang akan ia beli. Pada tahap ini keputusan para konsumen tidak bisa dipungkiri dapat terpengaruh oleh factor-faktor lain di luar individu atau konsumen. Menurut Basu Swasta dan Hani Handoko (Dalam Prayatna), perilaku konsumen dapat diartikan sebagai kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa, termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut.
            Kotler dan Armstrong (2008) menyatakan bahwa, factor-faktor yang mempengaruhi pembelian adalah factor budaya, sosial, pribadi dan psikologis. Namun dalam penelitian ini akan lebih memfokuskan pada faktor sosial, karena konsumen dalam membeli sesuatu barang sebagian besar terpengaruh oleh lingkungan sosial yaitu pergaulanya, yang mengelilingi konsumen.
Perilaku konsumen merupakan bidang ilmu yang mempelajari cara suatu individu, kelompok dan organisasi dalam memilih, membeli, memakai serta memanfaatkan barang dan jasa, gagasan, atau pengalaman dalam rangka memuaskan kebutuhan dan hasrat mereka (Kotler & Keller,2009).Setiadi (dalam Achmad, 2012) menyatakan bahwa perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini. Perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh empat faktor yaitu faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologis. Dan faktor budaya memiliki pengaruh yang paling luas.

Faktor-faktor yang mempengaruhi Perilaku Konsumen
            Keputusan pembelian suatu barang sangat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan, sosial, dan pribadi. Sebagian besar adalah faktor-faktor yang tidak dapat dikendalikan oleh pemasar. Kebudayaan merupakan faktor penentu yang paling dasar dari keinginan dan perilaku seseorang. Bila makhluk – makhluk lainnya bertindak berdasarkan naluri, maka perilaku manusia umumnya dipelajari. Seorang anak yang sedang tumbuh mendapat seperangkat nilai persepsi, preferensi dan perilaku melalui suatu proses sosialisasi yang melibatkan keluarga dan lembaga – lembaga sosial penting lainnya (Kottler dan Keller,2007).
Selain faktor budaya, perilaku konsumen dipengaruhi oleh faktor – faktor sosial seperti kelompok acuan atau referensi, keluarga serta peran dan status sosial (Kotler dan Keller dalam Achmad2012). Kelompok acuan seseorang terdiri dari semua kelompok yang memiliki pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku orang tersebut. Kelompok yang memiliki pengaruh langsung terhadap seseorang disebut kelompok keanggotaan. Beberapa kelompok keanggotaan merupakan kelompok primer, seperti keluarga, teman, tetangga, rekan kerja, yang berinteraksi dengan seseorang secara terus – menerus dan informal. Orang juga menjadi anggota kelompok sekunder seperti kelompok keagamaan, profesi, dan asosiasi perdagangan, yang cenderung lebih formal dan membutuhkan interaksi yang tidak begitu rutin.
Setiap manusia dalam kehidupan sehari – harinya selalu bersosialisasi atau berhubungan dengan orang lain. Baik secara langsung maupun tidak langsung. Interaksi yang terjadi secara terus menerus dapat mempengaruhi perilaku pembeliannnya. Hasil penelitian menurut Syah (2008) dalam “Pengaruh Faktor Psikologi dan Faktor Sosial terhadap Keputusan Pembelian Komputer di Lingkungan Mahasiswa (studi kasus pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya Malang)” menunjukkan bahwa faktor sosial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.
 Untuk mendapatkan kedalaman data yang kemudian akan digunakan dalam kesimpulan, maka dibawah ini adalah pertanyaan - pertanyaan yang akan diajukan kepada responden.

Dimensi
Pertanyaan
Sense
Apa yang Anda lihat atau rasakan saat membeli laptop yang bermerk?
Bagaimana anda memutuskan merk laptop yang anda beli?
Feel
Apa yang Anda rasakan ketika telah memutuskan suatu merk laptop yang anda beli?
Think
Dari mana anda mengetahui tentang laptop tersebut?
Apakah anda pernah bertanya kepada teman anda tentang laptop merk mana yang harus anda beli?
Bagaimana tanggapan anda jika teman anda memberikan solusi atau saran tentang merk laptop apa yang harus dibeli?
Act
Siapa yang anda ajak untuk menemani anda untuk membli laptop, dan kenapa alsannya?
Bagaimana peran orang yang anda ajak untuk menemani anda dalam pembelian laptop?
Relate
Bagaimana tangggapan teman anda jika anda telah membeli sebuah laptop baru?
Apakah merk laptop anda sama dengan orang yang memberi saran kepada anda, kalau tidak tolong jelaskan?
Pengaruh apa yang anda alami setelah membeli laptop baru tersebut?
Apakah anda sering melihat teman anda dalam pergaulan keseharian anda menggunakan merk laptop yang sama?

Pembahasan
            Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah seorang mahasiswa yang mempunyai intensitas dalam penggunaan laptop yang tinggi. Bukan hanya si responden lingkungan keseharian responden juga mempunyai intensitas penggunaan laptop yang cukup tinggi. Saat diwawancara si responden menggunakan laptop yang bermerk Toshiba, karna si responden adalah salah satu teman dari peneliti jadi pada saat itu juga langsung ditanyai mengapa menggunakan merk itu. Si responden menjawab dengan alasan karena merk ini bisa awet atau tahan lama. Responden mengatakan bahwa, dia mendapatkan refrensi dari teman teman perkuliahan, dan teman teman yang jauh lebih mengerti dibandingakan dengan responden sendiri.
            Kemudian peneliti mencoba bertanya lagi, bagaimana proses anda dalam pengambilan keputusan dalam pembelian merk Toshiba. Responden kemudian bercerita bahwa, pada awal ia masuk perkuliahan dia tidak mempunyai laptop. Karena tuntutan tugas dan berbagai macam lainya termasuk karena sedikit ada rasa gengsi yang timbul saat pengerjaan tugas kelompok si responden sendiri yang hanya tidak mempunyai laptop. Dari situlah muncul suatu keinginan untuk membeli laptop. Pertama tama responden bertanya kepada teman kostnya tentang merk apa yang bagus dan cocok untuk mahasiswa yang mempunyai tugas. Teman kost responden adalah seorang pengguna laptop acer, teman dari responden tersebut menuturkan bahwa merk laptop Merk Acer mudah rusak dan mudah panas, sehingga harus sring di servis. Teman dari responden tersebut menyarankan laptop yang mempunyai bahan rangka yang tidak mudah panas dan terlihat kokoh. Teman saya lebih menyarankan kepada merk Toshiba yang mempunyai rangka body yang kuat dan tidak mudaha panas.
            Dari pernyataan temannya, responden kemudian berpikir tentang laptop yang ia punya nantinya akan digunakan untuk apa saja. Responden berpikir ia hanya mementingkan tugas kuliah yang dapat diselesaikan dengan cepat dengan adanya laptop, dan kebutuhan lainya yang mungkin tidak terlalu penting dibandingkan menyelesaikan tugas kuliah. Dan laptop yang akan ia beli diperkirakan oleh responden tidak membutuhkan kemampuan sebuah laptop yang tidak terlalu canggih.
            Pencarian informasi yang dilakukan responden juga berasal dari media internet, namun pencarian informasi lewat media internet, dirasa oleh responden kurang terasa dalam pengambilan keputusan pembelian merk laptop. Karna dirasa kurang maka responden mencoba bertanya lebih lanjut kepada teman-teman perkuliahan. Dalam teman-teman perkuliahan tersebuta mayoritas menggunakan laptop yang ber merk Toshiba. Responden mencoba bertanya kepada teman-teman tersebut dan jawaban yang ia dapatkan hampir sama dengan apa yang dikatakan oleh teman kostnya tersebut.
            Namun pencarian informasi tentang merk laptop yang sesuai dengan responden belum berhenti, ia mencoba bertanta kembali kepada teman si responden yang mengethaui tentang teknologi yang lebih dari si responden, dan ditambah lagi teman dari si responden tersebut mengambil jurusan perkuliahan Teknologi Informasi. Dalam perbincanganya, responden lagi lagi diberi saran untuk memilih merk Toshiba sebagai pilihan merk laptop, dengan alasan karna cocok dengan penggunaan yang akan dilakukan si responden. Kemudian pada saat itu, responden memutuskan untuk membeli laptop yang ber merk Toshiba.
            Dalam pembelianya si responden mengajak teman yang berkuliah di jurusan  Teknologi Infomasi tersebut untuk menemani dalam pembelian laptop. Pada saat di toko, responden meminta model mana yang koranya cocok dan mempunyai rangka yang kuat serta awet. Laptopun sudah di beli, setelah selang beberapa bulan kemudian si responden di minta oleh temannyan yang lain dalam pemberian saran laptop yang awet dan tidak mudah rusak.

Kesimpulan
            Dari data di atas, menunjukan bahwa keputusan dalam pembelian merk laptop sangatlah dipengaruhi oleh teman sepergaulan, karna dapat dijadikan tempat refrensi informasi. Ini terbukti dari bagaimana proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh si responden. Dari pernyataan ini terbukti bahwa pegambilan keputusan konsumen dalam membeli sesuatu dipengaruhi oleh lingkungan pergaulanya atau bisa dikatakan lingkungan sosial yang berada di sekitar konsumen.


Daftar pustaka

Iqbal, M, 2014. “Perilaku Pembelian Laptop”. Universita Brawijaya Malang.
Prayatna, N. U., 2013 “Faktor-faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam keputusan   pembelian laptop merek Acer di kota Denpasar”. Universitas Udayana, Bali, 2013. 
Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2008a. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jilid 1. Edisi          Keduabelas. Jakarta: Erlangga.
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2007. Marketing. Prentice Hall. USA 
Achmad, Andy. 2012. Analisis Pengaruh Faktor Budaya, Sosial, Pribadi, dan Psikologis Terhadap keputusan pembelian Semen di Semarang. Universitas Diponegoro. Semarang.
Salim dan Catherine , PENGARUH CUSTOMER EXPERIENCE DAN KEPERCAYAAN           TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DI TX TRAVEL KLAMPIS, Jurusan Manajemen         Perhotelan, Universitas Kristen Petra, Surabaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar