Minggu, 19 April 2015

Faktor Sosial Dalam Pola Sarapan Konsumen Fast Food



Oleh : Ewaldus Derian Bhawesya

Perubahan gaya hidup terjadi di masyarakat Indonesia yang sekarang cenderung konsumtif yang menyebabkan peningkatan intensitas membeli makanan dan minuman. Perubahan gaya hidup berarti mengubah pola makan individu. Pola makan merupakan suatu bentuk kebiasaan individu yang setiap hari dilakukan. Selain itu pola makan praktis juga membuat peningkatan pertumbuhan restoran terus meningkat begitu juga dengan restoran fast food, contohnya saja pada tahun 2014, Kentucky Fried Chicken sudah membuka sekitar 520 gerai mereka di 103 kota yang sudah tersebar di Indonesia dengan rata-rata pengunjung tiap bulan mencapai 16.000-17.000 (sumber:kontan). Selain itu fast food di Indonesia pada tahun 2013 dapat meraup pendapatan sebanyak Rp 3,96 triliun (sumber : market bisnis).
Dengan perubahan pola makan tersebut membuat meningkatnya restoran fast food, membuat konsumen lebih selektif dalam mengambil keputusan pembelian. Maka dari itu peneliti ingin mencari tindakan sosial yang dilakukan konsumen dalam mengkonsumsi fast food. Dalam penelitian ini, peneliti mencoba mendeskripsikan factor sosial dalam pola sarapan konsumen di restoran fast food.

 Data yang dikumpulkan merupakan data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui kuisioner yang disebarkan kepada 30 responden. Untuk data sekunder diambil dari penelitian terdahulu yang berguna untuk mendukung penelitian ini. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan teknik distribusi frekuensi. Teknik ini merupakan pengelompokan data ke dalam beberapa kategori, yang menunjukkan banyaknya data dalam setiap kategori. Teknik analisis ini dipakai karena penelitian ini hanya ingin mendapatkan gambaran dari suatu fenomena sosial. Pada tahap penyajian data akan disajikan menggunakan diagram.
Dari penyebaran kuisioner ke 30 responden, untuk gambaran responden yang melakukan sarapan di McDonald paling banyak merupakan responden yang memiliki pengeluaran di atas Rp 2.000.000,’ sebesar 16 responden, dan 12 responden yang memiliki total pengeluaran tiap bulan Rp 1.000.000,’ – Rp 2.000.000,’. 

 




Dari data yang didapat bahwa responden yang tidak memiliki kebiasaan sarapan sebesar 18 responden dan 12 responden untuk yang terbiasa sarapan. Sedangkan sebesar 19 keluarga responden menyatakan bahwa keluarga mereka memiliki kebiasaan untuk sarapan.



Setelah itu, responden yang menyatakan lebih sering sendiri dalam sarapan sebanyak 5 orang, sedangkan sisanya tidak seorang diri. Kemudian 15 responden menyatakan biasanya sarapan bersama keluarga, 11 responden bersama teman, dan 4 responden yang tersisa lebih sering sarapan seorang diri.
 


Terkait dengan alasan respoden memilih McD sebagai tempat sarapan, sebanyak 10 responden menjawab bahwa waktu dan lokasi menjadi alasan mereka untuk datang ke McD saat sarapan. Setelah itu 9 responden datang ke McD saat sarapan karena ajakan orang lain, untuk masalah rasa & menu, 8 responden memilih jawaban tersebut. Tiga responden tersisa memilih harga sebagai bahan pertimbangan saat sarapan di McD.


Dari data di atas dapan disimpulkan bahwa responden memiliki aspek sosial disaat melakukan sarapan, yang terlihat dari kecenderungan mereka yang melakukan sarapan dengan orang lain. Selain itu pola perilaku sarapan mereka ternyata kebanyakan dimulai dari keluarga yang kemudian berlanjut hingga terbangun kebiasaan untuk sarapan. Selain untuk alasan responden dalam sarapan di McD alasan waktu & lokasi dengan ajakan orang lain hanya berbeda 3%, sehinnga dari keseluruhan data dapat disimpulkan bahwa pola sarapan dapat terbentuk karena factor sosial. Hasil penelitian ini bisa digunakan untuk bahan pertimbangan usaha berjualan makanan sarapan dalam mengetahui segmentasi pasar mereka.

Daftar Pustaka
Noverius, Laoli. 2011. Persaingan Restoran Cepat Saji Makin Marak. Berita. http://industri.kontan.co.id/news/persaingan-restoran-cepat-saji-kian-marak-1.
Adisti, Indeswari. 2013. Fast Food Akan Membuka 30 Gerai di 2014. Berita. http://industri.kontan.co.id/news/fast-food-akan-membuka-30-gerai-di-2014.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar